• Posted by : Unknown Jumat, 31 Oktober 2014

     penyambungan
    1)            Ukur jarak antara ODP dengan Rumah melanggan dengan menggunakan wolking meter
    2)            Kemudian tarik kabel Drop wire dari ODP kerumah pelangggan dan potong Drop wire yang sudah di ukur dengan menggunakan tang potong
    3)            Masukan Kabel Drop Wire yang sudah di potong ke dalam sub duct melalui ODP hingga keluar pada handhole kemudian di teruskan pada subduct berikutnya hingga keluar di depan rumah pelanggan.
    4)            Teruskan dan masukan dropwire ke Roset yang ada di rumah pelanggan Pisahkan antara kabel dengan berrer kira kira sepanjang 200 cm kemudin potong barrer.

    5)            Kupas kabel Menggunakan Pengupas kabel drop wire dan pilih salah satu core (orange atau biru) untuk di sambung, buang core yang tidak digunakan.
    6)            Masukan sleeve protection ke dalam core dan Kupas core yang sudah di pilih tadi dengan Fiber stipper yang ada pada splicer kemudian bersihkan dengan tissue beralkohol dan potong bagian depan core yang sudah dikupas dengan fiber stripper agar permukaan core rata.
    7)            Kupas Fast conector  menggunakan Fiber Stipper yang ada pada splicer bersihkan dengan tissue beralkohol dan bagian depan Fast connector yang di kupas di potong dengan fiber striper agar permukaan core pada fast connector rata.
    8)            Kemudian tempatkan core dan fast connector  yang sudah di kupas tadi pada v-group sambung core dan fast connector dengan menggunakan Fusion Splicer.
    9)            Setelah Fast connector  dan core sudah tersambung tempatkan sleeve protection pada hasil sambungan kemudian leburkan hasil sambungan dengan electric heater yang ada di splicer.
    10)        Hubungkan fast connector dengan center leksus untuk menetahui kabel tembus atau tidak ke ujung kabel yang lain kemudian ukur menggunakan OPM unntuk mengetahui besar redaman.
    11)        Hubungkan fast connector dengan Roset kemudian hubungkan Roset dengan Modem GPON menggunakan patchcore.
    12)        Pada ODP kabel Juga disambung dengan fast connector kemudian dihungkan dengan konektor yang ada pada ODP yang sudah terhubung dengan spliter.

       Permasalahan yang di hadapi

    Saat melakukan Kegiatan ada beberapa masalah yang dihadapi penulis, permasalahan yang dihadapi seperti :
    1.      Saat akan melakukan penarikan drop wire optik ada penutup parit yang baru di cor sehingga untuk tidak memungkingkan untuk di lakukan penarikan drop wire.
    2.      Saat akan meneruskan drop wire yang sudah ditarik belum dilakukan pengeboran untuk jalan masuknya drop wire ke rumah pelanggan.
    3.      Saat melakukan penyambungan redaman pada kabel terlalu besar
    4.      Saat di drop wire di center dengan menggunakan center leksus cahaya tidak tembus.

     Pemecahan masalah

    Untuk memcahkan masalah yang di hadapi ada beberapa hal yang dilakukan yaitu:
    1.      Melapor ke pihak managemen perumahan bahwa kita akan melakukan penarikan drop wire tetapi ada penutup parit yang baru di cor.
    2.      Melaporkan ke pihak managemen perumahan bahwa rumah belum di bor dan menunggu dilakuan pengeboran.
    3.      Saat redaman pada kabel terlalu besar yang kita lakukan adalah sambung ulang kabel

    4.      Saat center leksus tidak tembus yang dilakukan adalah lakukan penarikan ulang  drop wire.

    A.     Kesimpulan
    Berdasarkan hasil kegiatan sistem ganda yang di lakukan penulis di dapat kesimpulan sebagai berikut :
    1.      FTTH adalah jaringan baru yang sepenuh nya menggunakan menggunakan kabel serat optik sebagai medianya.
    2.      FTTH dapat di gunakan dengan jaringan Passive optical network dan Activee Optical Network.
    3.      FTTH dapat menyalurkan data, voice /suara , gambar maupun video secara bersamaan.
    4.      GPON adalah tehnologi akses yang di kategorikan sebagai broadband akses.
    5.      Arsitektur GPON mengacu pada Time division multiplex.
    6.      GPON beroprasi dengan line rate 2.488 Gbps downstream dan 1.244Gbps Upstream
    7.      KOnfigurasi GPON adalah Optical Line Terminal (OLT), Optical distributin Network (ODN) dan Optikal Terminal Network (ONT).
    8.      Arsitektur internal backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP.





    B.     Saran
    1.      Saran Untuk sekolah:
    a.       Sebaiknya sekolah menambah pelajarjan  tentang Fiber To The Home
    b.   Memiliki peran aktif dalam bekomunikasi dengan pihak perusahan yang baik serta aktif mendampingi siswa siwi PSG
    c.       Sekolah lebih memperbanyak kegiatan praktek supaya pada saat pelaksaan PSG siswa lebih siap karna sudah menguasai ilmu terseburt dan tidak hanya sekedarr tahu.
    2.      Saran  unntuk tempat PSG
    a.       Meningkatkan sosilisasi antara pimpinan, pegawai, dan siswa siswi PSG agar hubungan kekeluargaan akan menjadoi lebih baik lagi.

    b.      Sebaiknya PT Telkom Menambah Jaringan Jaringan FTTH ke daerah daerah sehingga bukan hanya perumahan elit yang mendapat jaringan FTTH

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © 2013 Laporan PSG - To Aru Kagaku no Railgun - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -